Indonesian Bahasa translation of this article available below.
People travel from across the globe to visit Indonesia’s beautiful landscapes and vibrant culture. Bali is one of the most renowned tourist destinations in the world, but the stunning, life-changing sites Indonesia has to offer doesn’t stop there: the Natuna Islands, located to the northwest of Borneo, is the region’s next premier travel destination. Not only is it beautiful, but the islands are a beacon of hope for sustainable development. Between the iconic granite boulders framing views of crystal blue waters, you’ll find a paradise abundant with local hospitality and culture you’ll never forget.
In a race to make travel more eco-friendly, Natuna is a frontrunner. Part of the Riau Archipelago, the 32nd province in Indonesia, the Natuna Regency consists of 15 sub-districts and has 154 islands. It’s home to some of the most diverse marine ecosystems on earth, and the people of the archipelago are passionate about using traditional methods of fishing so as to not harm this stunning and bountiful environment.
The Natuna Sea, North Natuna Sea, and Karimata Strait are parts of the State Fisheries Management Area of the Republic of Indonesia, known as WPPNRI 711. It has the potential of marine fish resources of 1,306,379 tons, with the number of allowable catches reaching 911,534 tons.
In addition to marine potential, Natuna also contains natural gas, with total production reaching 3,226,284 MMBtu per year until the third quarter of 2021, worth $34,712,157 USD.
In 2018, Natuna was included in the list of Indonesian National Geoparks and is preparing to be recognized as part of the UNESCO Global Geopark.
Prioritizing ecotourism, Natuna offers 119 tourist attractions, most of which are marine tourism, including diving excursions at brand new heritage sites at shipwreck sites. In addition to being greeted by the hospitality and warmth of residents, tourists will have a variety of culinary delights, stunning views, arts, and cultural events, as well as unlimited choices of outdoor activities
Batu Kasah Beach is one of Natuna’s attractions that is already well-known among foreign tourists. This beach is famous for its clear blue sea water, calm waves, granite rocks, and dazzling scenery.
At Batu Kasah Beach, your days will be filled with exploring local arts and culture, enjoying iconic local culinary treats, swimming, snorkeling, diving, and playing among the granite rocks. Alif Stone Park is another Natuna attraction with large, sparkling clean stones that have stood tall for millions of years.
Besides Batu Kasah Beach and Batu Alif Park, there are at least seven other geographical sites in the Natuna Geopark, namely Akar Island, Mount Ranai, Gua and Kamak Beach, Senua Island, Satanau Island, Tanjung Senubing, and Tanjung Datuk. A visit to the Selat Lampa Fishing Port or Teluk Baruk Bunguran Timur Harbor. Two perfect locations to take a peek at the lifestyle of the traditional local fishermen.
Another must-see location in Natuna ecotourism circuit is the site of the islands’ grouper cultivation. It is one of the drivers of the community’s economy in West Bunguran and Pulau Tiga Subdistricts and one of Indonesia’s primary export commodities from Natuna.
As part of WPPNRI 711, the Natuna waters are supported and monitored by the government to protect traditional local fishermen and prevent illegal fishing by large vessels outside Natuna.
Strategically located at the crossroads of several Southeast Asian countries (Malaysia, Singapore, Thailand, the Philippines, and Vietnam), the Natuna community is an inclusive society open to diversity.
At the tip of the Riau Archipelago, with all its valuable potential and natural wealth, Natuna and the surrounding islands are ready to become Indonesia’s next crown jewel and place themselves on the ecotourism map in Asia and around the world.
Natuna can be reached by airplane from Hang Nadim International Airport in Batam to Raden Sadjad Airport in Ranai, Natuna Regency. In addition, there is also access through the Tanjung Pinang Port to the Selat Lampa Port by ship.
Indonesian Bahasa:
Kabupaten Natuna atau Natuna adalah bagian dari Kepulauan Riau, provinsi ke-32 di Indonesia hasil pemekaran dari provinsi Riau. Provinsi Kepulauan Riau mencakup 2 kota dan 5 kabupaten yaitu Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Lingga, dan tentunya Kabupaten Natuna.
Kabupaten Natuna sendiri terdiri dari 15 Kecamatan dan memiliki 154 pulau dengan 127 pulau belum berpenghuni. Memiliki luas wilayah mencapai 264.198,37 kilometer persegi dengan luas daratan sebesar 2.001,30 kilometer persegi dan luas wilayah laut yang mencapai 99 persen dari total luas wilayah, yaitu 262.197,07 kilometer persegi.
Laut Natuna, Laut Natuna Utara beserta Selat Karimata masuk ke dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 711 sehingga memiliki potensi sumber daya ikan laut sebesar 1.306.379 ton dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan mencapai 911.534 ton.
Selain potensi bahari, Natuna juga memiliki kandungan gas bumi dengan jumlah produksi mencapai 3.226.284 MMBtu per tahun (sampai dengan triwulan III pada tahun 2021) yang bernilai 34.712.157 USD.
Berbagai potensi wilayah tersebut menjadikan Kabupaten Natuna terkenal akan sumber daya alam yang melimpah serta keanekaragaman alam yang patut dilestarikan. Tidak hanya itu, pada tahun 2018 Natuna telah masuk ke dalam daftar Geopark Nasional Indonesia dan sedang mempersiapkan diri untuk bisa diakui dan masuk dalam UNESCO Global Geopark.
Mengedepankan ecotourism, Natuna menawarkan 119 objek wisata yang sebagian besar merupakan wisata bahari, dengan sensasi berlibur tidak kalah dari lokasi wisata mancanegara. Selain disambut keramahan dan kehangatan warga lokal, wisatawan juga akan disajikan beragam daftar rencana perjalanan mulai dari kuliner, pemandangan yang menakjubkan, event seni dan budaya serta pilihan aktivitas luar ruangan tak terbatas.
Pantai Batu Kasah adalah salah satu objek wisata Natuna yang sudah terkenal di kalangan wisatawan mancanegara. Pantai ini terkenal akan air laut berwarna biru jernih, ombak yang tenang, batu granit, serta pemandangan alamnya.
Berbagai aktivitas yang bisa dilakukan di Pantai Batu Kasah baik secara individu maupun grup antara lain mengulik seni dan budaya setempat, menikmati suguhan kuliner lokal yang ikonik, berenang, snorkeling, diving hingga bermain di antara batu-batu granit. Taman Batu Alif menjadi daya tarik Natuna lainnya yang tidak kalah populer dengan batu-batu besar bersih berkilau yang menyimpan kisah tersendiri.
Selain Pantai Batu Kasah dan Taman Batu Alif, setidaknya ada 7 situs geografi lain yang masuk dalam Geopark Natuna yaitu Pulau Akar, Gunung Ranai, Gua dan Pantai Kamak, Pulau Senua, Pulau Setanau, Tanjung Senubing, serta Tanjung Datuk. Mengunjungi beberapa lokasi ini saja sudah merupakan satu itinerary tersendiri yang bisa dikembangkan sekreatif mungkin, diotak-atik dengan sesuka hati.
Begitu pula dengan kunjungan ke Pelabuhan Perikanan Selat Lampa atau Pelabuhan Teluk Baruk Bunguran Timur. Dua lokasi yang pas untuk mengintip sepotong gambaran kehidupan atau merasakan langsung gaya hidup para nelayan tradisional setempat.
Lokasi lain yang patut ditambahkan ke dalam daftar destinasi ecotourism Natuna adalah budi daya ikan kerapu yang merupakan salah satu penggerak roda ekonomi masyarakat di Kecamatan Bunguran Barat dan Pulau Tiga sekaligus menjadi salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia.
Sebagai bagian dari WPPNRI 711, perairan Natuna memang didukung dan diawasi oleh pemerintah guna melindungi nelayan tradisional setempat serta mencegah penangkapan ilegal oleh kapal besar dari luar Natuna.
Posisi strategis di persimpangan beberapa negara Asia Tenggara (Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam) juga yang menjadikan masyarakat Natuna sebagai masyarakat inklusif yang sangat terbuka akan keberagaman.
Berada di ujung Kepulauan Riau dengan segala potensi berharga dan kekayaan alamnya, Natuna beserta kepulauan di sekitarnya sudah siap untuk menjadi “Indonesia’s next hidden gem” serta menempatkan dirinya pada peta ecotourism di wilayah Asia maupun dunia.
Natuna dapat dicapai menggunakan pesawat terbang dari Bandar Udara Internasional Hang Nadim di Batam ke Bandara Raden Sadjad di Ranai, Kabupaten Natuna. Selain itu terdapat juga akses melalui Pelabuhan Tanjung Pinang ke Pelabuhan Selat Lampa dengan menggunakan kapal laut.